Walabi, Kanguru dari Papua

By Sigit Wahyu, Senin, 23 Januari 2017 | 09:00 WIB
Walabi masih berkerabat dengan kanguru. (Sigit Wahyu)

Walabi termasuk hewan berkantung atau marsupial. Kantung di bawah perut sang induk berfungsi untuk melindungi dan menyusui bayi-bayi walabi.

Perkembangbiakan walabi dimulai antara bulan Januari dan Februari, dimana padang rumput mulai tumbuh subur. Pada saat itu semua walabi berkumpul dan terjadi musim kawin. Saat kandungan berumur 28 hari, bayi walabi yang mungil dan tak berdaya itu akan lahir.    

Untuk menyusu dan berlindung, bayi walabi akan merangkak dan masuk ke dalam kantung induknya. Bayi walabi akan menghuni kantung induknya selama 9 bulan. Saat anak walabi sudah mulai besar, ia akan keluar dari kantung dan mulai bermain di luar di dekat induknya. Saat takut atau dalam bahaya, anak walabi akan melompat dan kembali berlindung di dalam kantung induknya.

Ekor dan Kakinya Besar

Ekor walabi yang besar dan panjang tidak dapat digunakan untuk memegang sesuatu. Ekor walabi digunakan untuk keseimbangan, baik pada saat berdiri maupun pada saat berlari.

Kedua kaki belakangnya yang besar dan kuat digunakan untuk meloncat dan mendendang saat ada musuh yang mendekat. Sedangkan kedua kaki depannya digunakan untuk meraih makanan, untuk menggaruk, membersihkan muka, dan lainnya.

Walabi

Nama ilmiah: Macropus agilis

Nama lain: Macropus papuanus

Nama lokal: Toraj (Merauke, Papua), Taubwako (Papua New Guinea)

Habitat: Padang rumput dan semak-semak

Makanan: Rumput dan pucuk dauan muda (herbivora)

Jenis: Mamalia marsupialia (menyusui dan berkantung)

Usia: 15 tahun

Ukuran dewasa: Berat 25 kg, tinggi 70 cm, panjang ekor  55 cm, panjang kaki 21 cm

Lompatan:  Bisa melompat setinggi 1,8 meter, bisa melompat sejauh 6 meter

Kecepatan lari: 50 km/jam

Predator: buaya, anjing hutan, ular

Sumber foto: mammals-of-papua.webs.com,  uajy.ac.id, bioexpedition.com

Sumber gambar peta: thezt2roundtable.com