Pernahkah kamu menemukan serangga yang ditumbuhi jamur, seperti foto-foto di bawah ini? Jamur ini cukup langka dan harganya sangat mahal. Di Nepal dan Cina, jamur ini digunakan untuk ramuan obat. Itulah jamur cordyceps yang dijuluki jamur zombie.
Jamur Zombie
Mengapa jamur cordyceps mendapat julukan jamur zombie? Hal itu karena jamur ini tumbuh dengan cara menempel, mengendalikan, dan membunuh serangga, seperti semut.
Mari kita perhatian siklus hidup jamur cordyseps berikut ini.
Seperti jamur pada umumnya, siklus hidup jamur cordyceps dimulai dari spora. Saat spora cordyceps menempel pada seekor serangga, spora tersebut akan melekat kuat-kuat, masuk, dan menginfeksi tubuh serangga.
Mengendalikan Perilaku
Setelah dua minggu berada dalam tubuh serangga, spora jamur mulai tumbuh membentuk jaringan. Jaringan jamur mulai ikut mengendalikan perilaku serangga itu. Bagimana jamur cordyceps bisa mengendalikan sistem syaraf serangga? Sampai sekarang hal itu masih menjadi misteri ilmu pengetahuan.
Setelah terinfeksi jamur, serangga tersebut bagaikan zombie yang bergerak menuruti kemauan si jamur. Sang serangga akan meninggalkan koloninya. Turun dari kanopi, ke dahan yang lebih rendah dimana cordyceps lebih suka tumbuh.
Sebelum serangga itu mati, sang serangga akan menggigit daun atau dahan kuat-kuat untuk mengamankan tubuhnya agar tidak jatuh atau tertiup angin. Setelah serangga zombie tewas di tempat, jamur mencerna bagian dalam tubuh serangga untuk mendapatkan nutrisi untuk pertumbuhan.
Satu Minggu Kemudian
Jamur cordyceps hanya mencerna bagian dalam tubuh serangga. Otot-otot dan kulit luar tidak dicerna untuk menjaga serangga tetap menempel pada tempatnya dan untuk melindungi diri dari mikroba dan jamur lainnya.
Jamur akan menyebar dan mulai tumbuh satu minggu setelah serangga tewas. Tunas-tunas jamur mulai muncul dari bangkai serangga. Jamur-jamur ini terus tumbuh sampai matang dan menyebarkan sporanya ke udara.