Cordyceps, Jamur Zombie

By Sigit Wahyu, Selasa, 24 Januari 2017 | 04:00 WIB
Jamur cordyceps tumbuh dari tubuh semut. (Sigit Wahyu)

Spora-spora jamur cordyceps akan beterbangan dan menempel pada apa pun, termasuk serangga yang tidak beruntung. Saat spora menempel pada serangga lain, siklus hidup cordyceps akan segera dimulai lagi. Menginfeksi, mengendalikan, membunuh, dan mencerna tubuh serangga untuk masa depan jamur-jamur baru.

Tidak Hanya Serangga

Jamur parasit ini tidak hanya membunuh serangga, tetapi juga hewan antropoda, seperti kelabang, kaki seribu, kalajengking, kepiting, dan lainnya.

Hutan Tropis

Jamur ini ukurannya kecil-kecil sehingga tidak mudah dicari. Namun para pengumpul jamur cordyceps berhasil menemukan jamur zombie ini di hutan-hutan tropis di negara-negara, seperti Thailand, Nepal, Vietnam, Myanmar, Korea, Jepang, Cina, Australia, dan Brasil.  

Rahasia Jamur Zombie

Tahukah kamu, kenapa jamur cordyceps ini ada? Jamur ini ada untuk menciptakan keseimbangan alam, terutama untuk mengontrol jumlah serangga yang ada di Bumi ini.

Sejak abad 15, para tabib dari Tibet sudah memanfaatkan jamur cordyceps sebagai ramuan untuk kesehatan tubuh. Setelah diteliti oleh para ahli herbal, ternyata jamur cordyceps bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal.

Seperti dapat kita baca pada laman organicfacts.net, jamur cordyceps memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya adalah untuk menambah stamina (tenaga), menjaga kesehatan jantung, mengontrol kolesterol, anti penuaan, mencegah kanker, memperkuat daya tahan tubuh, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, ddan lainnya.   

Jamur Cordyceps

Nama ilmiah: Ophiocordyceps sinensis

Habitat: Hutan tropis di Nepal, China, Jepang, Myanmar, Korea, Vietnam, Thailand.

Panjang: 3 cm

Manfaat: Obat herbal

Sumber foto: mushroaming.com, organicfacts.net