Tari Legong Keraton, Tarian Klasik Warisan Budaya Bali

By Putri Puspita, Selasa, 7 Maret 2017 | 06:22 WIB
penari legong (Putri Puspita)

Sebuah pentasan Legong Keraton selalu membawa cerita sejarah. Salah satu cerita yang paling populer adalah Lasem yang menceritakan kasih tak sampai Prabu Lasem kepada Putri Rankesari.

Penari yang tampil pertama adalah Condong (emban) yang menggunakan kostum dominan warna merah. Kemudian disusul oleh dua penari Legong yang menggunakan kostum berwarna hijau.

Dalam kisah Prabu Lasem yang diangkat dari cerita Panji/Malat, kedua Legong ini masing-masing memerankan Prabu Lasem dan Putri Langkesari. Sedangkan dalam kisah Jobog atau kuntir yang di angkat dari cerita Ramayana, kedua Legong ini adalah tokoh Subali dan Sugriwa.

Tari Legong Keraton adalah salah satu tari klasik yang dipercaya sebagai sumber inspirasi munculnya tari-tari kreasi baru di Bali. Keindahan tari Legong Keraton sudah dikenal, baik dalam maupun di luar negeri karena keharmonisan gerak dan musiknya. Tari Legong Keraton juga telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia.

Foto: balicultureadvisor.files.wordpress.com, dedotblog.files.wordpress.com