Lalu, kenapa warnanya merah, hijau, dan biru? Ketiga warna itu adalah warna dasar yang ditangkap oleh mata kita. Kalau ketiganya dipadukan, terciptalah warna-warna lain.
Warna-warni pada foto-foto benda antariksa juga menunjukkan pancaran elemen kimiawi pada benda antariksa tersebut. Misalnya, warna biru menunjukkan pancaran oksigen, warna oranye menunjukkan pancaran sulfur, warna hijau menunjukkan pancaran hidrogen dan nitrogen.
Lebih Jelas
Kenapa para astronom memberi warna pada foto-foto benda antariksa? Kalau berwarna, setiap bagian dari benda antariksa akan terlihat lebih jelas dan lebih detaill. Dengan begitu, para ahli lebih mudah untuk meneliti lebih lanjut tentang benda antariksa itu. Selain itu, masyarakat lebih tertarik melihat foto benda antariksa yang berwarna daripada yang abu-abu saja. Betul, enggak?
Kalau Jauuuh…
Kalau benda antariksanya dekat, tinggal jepret. Kalau jauuuh banget, bagaimana? Teleskop menangkap sinyal dari benda-benda antariksa yang amat sangat jauh. Dari sinyal itu, terkumpul data-data. Data-datanya berupa angka dan grafik. Ajaibnya, angka dan grafik itu tetap bisa dijadikan foto indah, lo!
Dari Grafik ke Gambar
Bagaimana caranya mengubah data angka dan grafik menjadi foto yang indah? Para astronom bekerjasama dengan para animator yang biasa disebut space artist. Pertama-tama, astronom meneliti dulu data-datanya. Lalu, mereka menjelaskan pada animator. Nah, animator kemudian membuat gambarnya dan bahkan animasinya!
Seru, ya, mewarnai foto-foto antariksa! Foto-foto antariksa yang berwarna-warni bikin kita semakin tertarik ingin mengetahui tentang antariksa. Betul, kan?
Sumber data : hubblesite.org, NASA