Kucing yang Selalu Lapar

By Sylvana Toemon, Minggu, 11 Maret 2018 | 10:00 WIB
Kucing yang Selalu Lapar (Sylvana Toemon)

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Lena D.

"Mengapa kucing mencuri?" tanya Kiki dalan hati. Gadis kecil itu merenung di tepi jendela sambil mendengarkan keributan yang sedang terjadi di sebelah rumahnya. Kiki sudah dapat menduga siapa yang menjadi sumber keributan itu. Pasti kucing itu!

Benar saja! Seekor kucing kecil dengan tangkas meloncat ke pagar tembok yang memisahkan rumah Kiki dengan rumah Tante Sali. Mata kucing itu dengan liar memperhatikan sekitarnya. Ekornya berkali-kali dikibaskan ke udara.

"Hai ...." sapa Kiki. "Mencuri lagi, ya!" Kucing itu hanya menggeram. Matanya nanar waspada. Tiba-tiba saja ia melompat turun. Lalu menghilang.

"Kucing nakal!" Tante Sali muncul dari balik pagar. Napasnya memburu. Sebelah tangannya membawa sapu, sebelah lagi berkacak pinggang. "Nakal kucing itu!"

"Mencuri apa dia, Tante?" tanya Kiki.

"Oh ...." Tante yang gemuk itu menoleh. Senyumnya mengembang melihat Kiki.

"Tidak, tidak mencuri apa-apa! Tidak berhasil dia! Tapi tiap hari diintip-intip kan menyebalkan, Ki!"

"Oh .... tidak berhasil!" Kiki meniru. "Kenapa kucing mencuri, Tante?"

“Tentu saja karena ia lapar!"

"Kasih saja kucing itu makan, Tante, biar tidak mencuri lagi!" usul Kiki dengan polosnya.

"Enak saja!" Tante Sali merengut. la jadi nampak lucu sekali. Dagunya yang gemuk berlipat-lipat. "Memangnya kucing siapa dia?!"