Menjaga Adik

By Sylvana Toemon, Senin, 2 April 2018 | 02:00 WIB
Menjaga Adik (Sylvana Toemon)

Sungguh senang hati Mita hari ini. Mama mau pergi. Bukannya Mita senang ditinggal Mama, melainkan senang Mama menyuruhnya menjaga adik. Bayangkan, menjaga adik dari pagi sampai sore! Asyik tidak, tuh!

"Jaga Bening baik-baik, Mita!" pesan Mama sekali lagi sebelum pergi. "Usahakan kau bisa mengurusnya sendiri, tanpa minta tolong Bi Tut."

"Beres, Ma!" jawab Mita gagah. Aduh, Mita bertambah senang. Dia bertanggung jawab penuh terhadap adiknya. Bi Tut pun tak boleh ikut campur. Bi Tut tugasnya di dapur saja!

Hingga siang Bening manis-manis saja. Dia senang berlari-lari dan tertawa-tawa. "Menjaga adik tidaklah sesulit yang dikatakan Ika," pikir Mita.

Ika, teman sekolahnya, pernah mengatakan bahwa menjaga anak kecil itu pekerjaan paling susah. Apalagi kalau anak kecil itu adik Ika sendiri. Biar dibayar berapa pun, Ika tak mau menjaganya.

"Tapi adikku tak serewel adik Ika," gumam Mita. Bening adalah anak kecil yang manis. Anak manis boleh dihadiahi permen yang juga manis. Mita pernah melihat seorang ibu yang memberi permen anaknya yang berkelakuan manis, tetapi bersikap tegas ketika anaknya minta permen terus.

Mita lalu memberi adiknya permen. "Cuma satu, ya!" katanya lembut. "Makan permen banyak, bisa batuk."

Bening tertawa dan cepat-cepat memasukkan permen ke dalam mulutnya. Mita tertawa melihatnya. "Kak Mita tak akan merebut permenmu. Kak Mita punya sekantong." Serta merta Mita memperlihatkan permennya itu.

Aih, Bening mulai nakal! Ia menggapai kantong permen kakaknya. "Jangan, dong!" tegur Mita sembari menjauhkan kantong permennya. Lalu, segera menyembunyikannya. "Anak kecil tak boleh banyak makan permen."

Nah, inilah awal kesulitan! Bening merengek-rengek minta permen kakaknya. Tentu saja dengan tegas Mita melarangnya. Ketika Bening mulai menjerit-jerit, buru-buru Bi Tut mendatangi.

"Adik mau merebut permen Mita," lapor Mita. “Tidak boleh kan, Bi? Kalau Adik batuk, Mama marah nanti."

"Oh, Bening mau permen lagi ya?" Bi Tut bertanya pada Bening. Berusaha meredakan tangisnya yang melengking tinggi. "Padahal Bening sudah makan permen. Coba, Bibi lihat warna apa permennya?"