Nasihat Iko

By Sylvana Toemon, Sabtu, 21 April 2018 | 10:00 WIB
Nasihat Iko (Sylvana Toemon)

"Coba lihat! Hebat, kan! Mi goreng bisa diplintir-plintir! Yang lebih hebat lagi..., aku bisa makan mi goreng plintir! Hmmm, nikmatnyaaa..." oceh Iko sambil melahap mi gorengnya. Rio terbingung-bingung mendengar ocehannya.

"Makan mi goreng plintir, kok, dibilang hebat?! Apanya yang hebat?!" pikir Rio. Tapi perut Rio tiba-tiba terasa lapar. la tiba-tiba ingin sekali makan mi goreng.

Diikutinya tingkah Iko. Mi goreng itu diplintir-plintir lalu dilahap.

"Hams sambil bilang, hmm...nikmaaat...!" perintah Iko.

"Hmmm, nikmaaat...!" tiru Rio sambil mengunyah mi gorengnya. Mama Iko dan Tante Niken tersenyum geli melihat tingkah mereka.

"Makan mi goreng plintir! Saktiii..." celoteh Iko lagi.

"lya! Saktiii, dahsyaaat...!" Rio mulai ikut-ikut berceloteh. Keduanya tertawa. Mi goreng itupun disantap lahap sampai habis.

"Nyam nyam nyam! Wuah, jadi enak betulan, ya! Buka puasanya jadi seruuu!!" komentar Rio.

"Ck ck ck! Iko, pintar membujuk, ya!" gumam Tante Niken kagum.

"Iko cuma mengajar apa yang diajarkan papanya padanya!" ujar mama Iko sambil tersenyum. Beberapa hari kemudian Tante Niken dan Rio datang ke rumah Iko. Mereka membawa sebuah bingkisan.

"Sekarang Rio tidak susah makan lagi! Itu karena Iko mengajari Rio cara makan yang nikmat! Nah, ini hadiah untuk Iko!" Tante Niken menyerahkan bingkisan itu pada Iko. Isinya permainan lego yang terbaru.

"Asiiik!!" teriak Iko gembira.

"Huuu, curang! Harusnya mainan itu buat Papa! Bukan buat Iko! Kan, nasehatnya dari Papa!" goda Pak Tie.

"lyaaa, Iko ngalah, deh! Mainan ini buat Papa saja! Tapi sekarang Iko pinjam dulu, ya!" ujar Iko polos. Pak Tie, mama Iko dan Tante Niken terbahak-bahak mendengarnya.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: V. Parengkuan.