Iva dan Ibu Tiri (3)

By Sylvana Toemon, Selasa, 15 Mei 2018 | 10:00 WIB
Iva dan Ibu Tiri (3) (Sylvana Toemon)

Cerita sebelumnya klik di sini.

Iva sulit menyesuaikan diri dengan ibu tirinya, Mami Ti. Adiknya, Eli suka pada Mami Ti. Kakaknya, yang tinggal dengan Oma ternyata juga sering kesepian. Oma menasihati agar Iva bersikap terbuka. Kalau hubungan Iva dan ibu tirinya baik. Doni bisa kembali ke rumah dan mereka jadi keluarga yang harmonis seperti dulu ketika Mama masih hidup.

***

Sore hari Iva pulang dengan senang. Di rumah ia bercerita pada Eli tentang keadaan di rumah Oma.

"Oh. kapan Mas Doni kembali ke sini?" tanya Eli senang.

"Belum tahu. Doakan saja supaya cepat terlaksana!" jawab Iva.

Ketika membuat PR, Iva bersenandung. Sudah lama ia tidak menyanyi, tapi hari ini rasanya senang betul. Mami Ti mendekatinya dengan membawa bungkusan.

"Iva, ini ada dua potong kain. Mami Ti akan buatkan baju untuk Iva. Apakah Iva suka motif dan warnanya? Mau dibuat model apa?" tanya Mami Ti sambil memperlihatkan kain itu.

Iva berpikir sejenak. la ingat pesan Oma, harus bersikap terbuka. Jadi Iva menjawab, "Yang berbunga-bunga kecil biru itu Iva suka. Tapi yang kotak-kotak Iva tak mau."

"Baiklah. Nanti kita cari model untuk yang ini. Yang lain bisa disimpan. Mungkin ada langganan yang mau beli!" kata Mami Ti.

"Mami Ti, terima kasih!" kata Iva sambil tersenyum. Mami Ti juga tersenyum. Oh, bersikap terbuka ternyata sangat menyenangkan.

Hari demi hari berlalu dan suasana menjadi lebih menyenangkan. Iva katakan terus terang makanan yang disukainya dan tidak disukainya. Oma juga sudah datang dan bercerita panjang lebar pada Mami Ti. Kadang-kadang Mami Ti membuatkan puding kesukaan keluarga atau masakan kesukaan Iva dan Eli. Hari Minggu Doni datang dan main catur dengan Papa.