Menurut referensi, Danau Tolire merupakan jenis "maar" atau corong magma. Corong itu terbentuk akibat letusan dahsyat yang terjadi pada tahun 1775.
Prosesnya, saat magma naik ke kawah di puncak Gunung Gamalama, energi tekanan uap panas dan gas dari magma berhasil menerobos dan melubangi lapisan tubuh gunung, lalu jebol ke permukaan.
Secara teori, lubang atau corong magma ini aslinya sangat dalam atau panjang hingga mendekati magma. Namun, karena material dinding perut bumi runtuh, maka corong itu lama-lama tertutup material sehingga menjadi dangkal.
Sumur raksasa itu lantas terisi air hujan dan rembesan air dari lereng gunung sehingga membentuk danau. Danau Tolire Besar terletak di atas, sedngkan Danau Tolire Kecil berada di bawahnya.
Waktu itu 1300 orang meninggal
Menurut catatan sejarah gunung berapi di Indonesia, letusan Gunung Gamalama pada tahun 1775 menimbulkan bencana yang luar biasa.
Banyak desa luluh lantak tertimbun semburan abu dan tercatat 1300 orang meninggal dunia.
Aliran lava pijar yang meleleh dari puncak kawah ke laut meninggalkan jejak berupa hamparan batu lava yang dikenal sebagai kawasan batu angus.
Foto: Rio Manadona