Tiada Maaf Bagimu! Ha, ha, ha!”

By Sylvana Toemon, Kamis, 12 April 2018 | 02:00 WIB
Tiada Maaf Bagimu, Ha Ha Ha! (Sylvana Toemon)

“Terserahlah. Tidak dapat juga tidak apa-apa. Lihat gambar saja sudah puas, kok!” jawab Koko.

Hari demi hari berlalu. Koko sibuk sekolah dan belajar. Hari-hari ujian yang menegangkan pun berlalu.

“Sehari sesudah pengumuman ujian, akan ada acara tamasya ke pantai. Naik sepeda saja biar seru!” kata Dimas semangat.

”Kalau yang tidak punya sepeda bagaimana?” tanya Koko.

“Aah, itu mudah. Kamu bisa bonceng pada Soni atau aku!” jawab Dimas.

“Aku akan pinjam sepeda kakakku!” kata Lina.

“Kalian minta saja dibelikan sepeda. Ayahku akan memberikan diskon besar bila kalian membelinya di toko sepeda ayahku!” kata Herman.

Di rumah, Koko menuliskan kertas putih di bawah gambar sepeda di pintu kamarnya. BELI SEPEDA DI TOKO AYAH HERMAN, DISKONNYA BESAR.

Akhirnya tibalah hari yang dinantikan. Di sekolah anak-anak berkumpul di depan papan pengumuman.

“Selamat, Ko, kamu juara tiga!” kata Pak Guru.

Anak-anak juga menyalami Koko. Anita, juara pertama dan Rahadian, juara dua juga mendapat ucapan selamat. Koko segera menelepon Ibu, memberitakan kabar gembira itu. Sekaligus minta izin pergi ke pesta syukuran di rumah Herman. Di sana anak-anak akan membicarakan acara tamasya dengan sepeda besok.

“Kalau begitu, tunggu sebentar di sekolah sampai Ibu datang. Ayah dan Ibu punya hadiah untukmu!” pesan Ibu.