Kapal selam Kursk adalah kapal selam milik angkatan laut Rusia. Hari itu, ketika paus besi itu sedang menuju pangkalan militer dari lokasi latihan, kapal selam ini mengalami kecelakaan. Badan kapal langsung meluncur, lalu kandas di dasar samudera.
Mengetuk-ngetuk Dinding Kapal
Tragedi kecelakaaan itu terjadi di tengah Laut Barents yang dingin. Kapal selam raksasa bertenaga nuklir ini sedang mengangkut 118 personil tentara angkatan laut. Mereka dalam perjalanan menuju pangkalan seusai mengikuti latihan militer dengan sandi shockwave.
Di tengah perjalanan bawah air, tiba-tiba kapal selam Kursk mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ledakan yang mengakibatkan hidung kapal rusak parah. Air laut segera masuk ke lambung kapal. Tak bisa dihindari, kapal selam yang berbobot mati sekitar 14.000 ton itu pun meluncur ke dasar laut dan tergolek tak berdaya di dasar samudera.
Para awak kapal yang berhasil menyelamatkan diri dalam ruangan yang aman segera mengirim tanda SOS. Mereka minta pertolongan dengan cara mengetuk-ngetuk badan kapal. Tok...tok...tok...
Tim penyelamat mendengar tanda SOS itu, namun pertolongan tidak bisa dilakukan karena terbatasnya peralatan.
Dua hari kemudian, suara ketukan itu tak lagi terdengar. Masih adakah kehidupan di bawah sana?
Baca Juga: Misteri Yeti, Monster Salju Himalaya
Reaktor Dimatikan
Sejak terjadi kecelakaan, reaktor nuklir yang menggerakkan kapal selam paling moderen di Rusia ini telah dimatikan.
Akibatnya kapal selam tidak bisa mengoperasikan peralatan pengolah udara yang disebut electrolyser untuk menghasilkan oksigen dan menghilangkan karbondioksida.
Karena electrolyser tidak bisa dihidupkan, udara di dalam Kursk akan menjadi asam dan oksigen mulai berkurang. Apakah para tentara yang terjebak di dalam ruang tertutup di dalam lambung kapal bisa bertahan?