Ide tersebut sempat tidak bisa dilakukan karena kurangnya biaya untuk pembuatannya ditambah karena teknologi yang masih terbatas.
Masyarakat di sana masih harus berjuang untuk mendapatkan sinar matahari dengan menaiki kereta gantung menuju puncak gunung.
Tetapi syukurlah di tahun 2013 pemasangan cermin raksasa di sana akhirnya bisa dilakukan. Ini bisa terjadi karena adanya bantuan dari Martin Andersen, seorang warga yang bekerja di pembangkit hidroeklektrik.
Cermin raksasa yang berukuran 17 meter persegi dipasang di lereng gunung setinggi 450 meter dan dapat memantulkan cahaya ke kota seluas 600 meter persegi.
Cara kerja cermin ini hanya memantulkan cahaya matahari sebagai penerangan, tetapi tidak dapat mengubahnya menjadi energi listrik.
Tidak Perlu Lagi Pergi ke Tebing
Meskipun cahaya yang didapatkan penduduk Rjukan tidak seterang jika terkena sinar matahari langsung, mereka tetap bersyukur. Karena mereka tidak perlu bersusah payah harus pergi ke tebing yang jauh untuk mendapat sinar matahari.
Kota Rjukan bukan kota wisata melainkan kota industri sehingga tidak banyak orang dari luar daerah yang tahu keberadaan kota ini.
Tetapi jika kamu penasaran ingin ke sana, kamu bisa datang ke kawasan Telemark yang berada tepat di lembah Gunung Gaustatoppen, dua setengah jam dari kota Oslo.
Mungkin ada pengalaman menarik yang bisa dirasakan ketika kita melihatnya secara langsung di kota Rjukan. He..he..he..