Misteri Lautan: Kisah Tenggelamnya Kapal Mewah Titanic

By Sigit Wahyu, Senin, 22 Mei 2017 | 09:20 WIB
Misteri tenggelamnya kapal mewah Titanic. (Sigit Wahyu)

Jam 11.30,  hari Kamis 11 April, Titanic tiba di Pelabuhan Cork di Irlandia selatan untuk menjemput 120 penumpang. Setelah itu, Titanic melanjutkan perjalanan ke barat, melintasi  Samudera Atlantik Utara menuju New York.

Gunung-gunung es di Samudera Atlantik Utara

Samudera Atlantik Utara  merupakan samudera yang dingin karena berhadapan langsung dengan kawasan kutub utara Greenland.

Samudera ini juga sering dilewati gunung es yang mengambang berbulan-bulan di atas samudera. Pada bulan Mei dan Juni, gunung-gunung es yang mengambang di Atlantik Utara cukup banyak sehingga kadang mengganggu rute kapal.

Menurut penelitian, pada bulan Mei-Juni, jumlah gunung es di Samudera Atlantik Utara bisa mencapai dua ribu lebih. Besarnya gunung es ini rata-rata 500 meter persegi.

Peringatan tanda bahaya adanya gunung es

Empat hari berlayar di Samudera Atlantik Utara, kapal mewah Titanic telah menempuh ribuan kilometer.  

14 April 1912. Hari itu, penumpang memulai harinya di kapal dengan menikmati sarapan dengan menu mewah. Dari jendela restaurant, laut tampak cerah dan normal seperti biasa.    

Di ruang kemudi, Kapten Edward John Smith terus mengontrol jalannya kapal. Laju kapal dalam kondisi kecepatan penuh karena kapal tengah berada di lautan dalam.

Jam 09.00, petugas di bagian radio menerima informasi dari Kapal Caronia adanya  gunung es raksasa yang harus diwaspadai di arah depan.

Kapal Titanic terus berlayar kencang karena di depan cuaca cerah dan tidak terlihat gunung es.

Jam 13.35, Titanic menerima informasi lagi adanya gunung es raksasa yang mengambang di Atlantik Utara dari Kapal Baltic dan sebuah kapal Yunani.