"lya, Bu'de. Saya mau ngajak Mas Itok renang bareng teman-teman. Habis itu kami mau makan-makan. Saya yang traktir. Kemarin, kan, saya ulang tahun," kata Hanan.
"Wah, asyik sekali! Selamat ulang tahun, ya! Tapi, sayangnya Mas Itok baru sakit. Jadi nggak bisa ikut," Itok mendengar jawaban ibunya.
Wow, renang bersama Hanan dan teman-teman? Habis itu makan-makan? Seru juga, nih! Batin Itok. la bergegas keluar dari kamarnya.
"Ada apa?" tanya Itok pura-pura lemas.
Hanan menoleh. "Eh, Mas Itok. Tadinya aku mau ngajak Mas Itok renang bareng teman-teman. Terus kita makan bakso bareng, aku yang bayar. Tapi, kata Bu'de, Mas Itok lagi sakit. Nggak jadi, de!"
"lya. Tadi memang sakit, tapi sekarang sudah sembuh, kok," jawab Itok cepat.
"Nggak usah ikut dulu!" tukas Ibu. "Nanti kalau kamu main, pusingnya bisa kambuh lagi. Istirahat saja sampai benar-benar sembuh. Biar besok bisa masuk sekolah."
Itok ingin membantah, namun ia takut ibunya akan curiga. Akhirnya dengan kecewa ia kembali ke kamarnya.
"Huh! Gara-gara PR matematika semuanya jadi berantakan!" gerutu Itok. Hatinya jengkel saat mengerjakan setumpuk PR matematika di depannya. Akhirnya PR itu selesai juga.
Esok paginya, Itok pergi ke sekolah dengan segar bugar. Sampai di sekolah, Bayu menyapanya, "Wah, sudah sembuh, Tok? Sakit apa kemarin?"
"Nggak tahu. Kemarin aku pusing sekali, tapi sekarang sudah sembuh."
"Rugi, Io, Tok, kemarin kamu nggak masuk!" kata Bayu penuh semangat.