Misteri Kitsune, Si Siluman Rubah

By Vanda Parengkuan, Jumat, 18 Mei 2018 | 13:00 WIB
Satu hari di musim semi, para pelayan di rumah Pak Shirozaemon tampak sibuk menyambut Festival Musim Semi untuk para gadis. (Vanda Parengkuan)

Akan tetapi, keadaan Okame makin lama makin buruk.  Semua pelayan takut padanya. Takae mulai khawatir dan meminta majikannya untuk memanggil pengusir roh. Siapa tahu pengusir roh tahu apa yang terjadi.

Ketika pengusir roh datang, semua pelayan duduk mengelilingi Okame. Pengusir roh lalu duduk di depan Okame dan menatap Okame dengan tajam.

“Siapa kamu sebetulnya?” tanya pengusir roh. 

Okame tertunduk dan tidak bergerak. Ia lalu bicara dengan suara yang berbeda samasekali.

“Namaku Rin, siluman rubah. Aku menyamar jadi gadis ini, karena aku sangat lapar. Di rumah ini ada banyak sekali makanan. Berikanlah aku beberapa roti yang wangi. Nanti akan kuberi tahu, dimana Okame aku sembunyikan. Setelah itu, aku akan pergi…”

Bu Yukiko yang selalu tidak suka pada Okame yang riang, langsung berseru.

“Tidak usah pura-pura, Okame! Kamu memang siluman rubah! Dan kamu ingin makan semua kue di rumah ini sebelum acara festival, kan? Jangan berikan apapun pada dia!” larang Bu Yukiko.

Akan tetapi, tak ada pelayan yang mendengarkan Bu Yukiko. Semua hanya memikirkan keselamatan Okame. Mereka buru-buru mengambil senampan kue dan meletakkan di depan gadis itu. Siluman rubah itu langsung meraup lima kue sekaligus dan memakannya dengan rakus. Sepertinya dia belum makan berhari-hari.

Setelah melahap setampah kue, gadis itu kembali terdiam.

“Apalagi yang kau inginkan, Rin? Kamu janji akan pergi setelah makan kue. Dimana kamu sembunyikan Okame?” ujar pengusir roh.  

Rin yang berwujud Okame itu berbicara dengan suara aneh lagi,

“Kue-kue ini sangat enak dan cantik. Aku sangat suka. Tapi di keluargaku ada 5 anak, dan kami juga ingin merayakan Festival Musim Semi untuk para gadis. Nenekku juga tidak pernah mencicipi kue seenak ini. Tolong berikan beberapa kue untuk aku bawa pulang. Aku akan benar-benar pergi.”