Dokter Cilik

By Sylvana Toemon, Senin, 9 April 2018 | 05:00 WIB
Dokter cilik (Sylvana Toemon)

“Aku akan panggil dokter,” ucap Keyla sambil meninggalkan Rudi.

Tak lama kemudian, Dokter Herman datang bersama Keyla. Dokter baik hati yang juga menjadi pembimbing para dokter kecil itu segera menolong Bayu. Dalam waktu singkat, kaki Bayu yang terkilir sudah dibalut. Demikian pula dengan lecet-lecet di lututnya. Sementara itu, Rudi membantu teman-teman lainnya.

“Rudi, terima kasih, ya,” ucap Bayu. Kedua sahabat itu kemudian saling menyentuhkan kepalan tangan. Itu adalah salam persahabatan mereka.

“Rudi, kamu memang berbakat jadi dokter,” puji Keyla.

“Iya benar. Untuk menjadi dokter yang diperlukan tidak hanya pintar dan rajin, tetapi juga perlu kepedulian seperti yang kamu tunjukkan,” kata Dokter Herman sambil menepuk bahu Rudi.

Rudi tersenyum mendengar pujian itu. Sekarang, ia suka menjadi dokter cilik. Itu artinya dia bisa membantu teman-temannya yang memerlukan. Rudi bertekad akan menjadi dokter cilik yang baik.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.