Kisah Seorang Pemahat

By Sylvana Toemon, Sabtu, 14 April 2018 | 05:00 WIB
Kisah seorang pemahat (Sylvana Toemon)

"Mengapa tak sebagus dulu?" tanya salah seorang pada Kinta.

"Apa betul ini tidak bagus?" Kinta balik bertanya.

"Anda semestinya lebih tahu," sahut orang itu.

Kini, usaha Kinta mulai sepi. Tokonya tak lagi dibanjiri pengunjung. Kalau pun ada, hanya satu dua. Itu pun cuma melihat-lihat. Kinta sedih sekali. Lalu ia memperhatikan karya-karya yang menumpuk di rak. Betul, memang tak sebagus dulu. Kinta sadar sekarang, ia telah melakukan kesalahan. Ia ingin cepat mendapat untung tetapi tak mempertahankan mutu barang. Pantas saja pembeli tak mau datang lagi.

"Aku harus memperbaiki cara kerjaku," katanya pada diri sendiri. Semangatnya bangkit lagi. Kinta yang cerdas segera menyusun rencana baru.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Renny Yaniar.