Misteri Harga Buku (Bag. 2)

By Putri Puspita, Sabtu, 15 Juli 2017 | 11:22 WIB
Buku. Ilustrasi: http://www.bugarfit.com (Putri Puspita)

Di dalam ruang kepala sekolah, ternyata sudah ada petugas koperasi, Bapak Kepala Sekolah, dan beberapa orang yang Puspita tidak kenal. Puspita jadi gugup.

“Ayo, duduk di sini, Puspita,” kata Bapak Kepala Sekolah. Puspita pun duduk di dekat Bu Nila. Jantungnya berdegup kencang.

“Begini Puspita... Bapak-bapak ini adalah perwakilan dari penerbit buku kelas 5 yang rencananya akan kita pakai,” kata Pak Kepala Sekolah. “Bisakah Puspita ceritakan pengalaman membeli buku di toko buku kemarin?” kata Pak Kepala Sekolah.

Puspita menengok ke Ibu Nila. Bu Nila tersenyum dan memberi isyarat agar Puspita bercerita. Puspita menghela napas pelan. Senyum Bu Nila membuat ia agak tenang. Puspita lalu bercerita,

“Waktu lihat daftar harga buku, saya pikir itu mahal sekali. Lalu, saya dan Bapak pergi ke toko buku untuk mencari buku yang lebih murah dengan isi yang sama. Eh, tapi malah melihat buku yang sama persis dengan buku yang dijual di sekolah. Namun, harganya jauh lebih murah,” kata Puspita. Dalam hati, ia sebenarnya sedikit takut apabila ia salah lihat harga. Apakah ada yang marah karena ia melaporkan perbedaan harga buku itu?

Bapak-bapak yang duduk itu mengangguk-angguk mendengar cerita Puspita.

“Adik Puspita, saya Pak Seno, dan penerbit buku kelas 5. Kami datang kesini untuk meminta maaf kepada sekolah karena kelalaian kami,” kata Pak Seno. Saat itu, Puspita masih tidak mengerti.

“Berkat adik Puspita, kita jadi tahu bahwa salah satu distributor buku kami bertindak curang. Distributor ini menjual buku lebih mahal dari yang seharusnya,” kata bapak satunya lagi.

Oh, akhirnya Puspita mengerti. Jadi, harga buku di sekolah dan di toko buku bisa jauh berbeda karena ada orang yang curang.

“Kami sangat berterima kasih karena Puspita sudah membuat kami tahu hal ini,” kata Pak Seno lagi.

Sebelum pulang, Pak Seno mengundang Puspita dan Bayu untuk menghadiri acara peluncuran buku cerita anak-anak. Buku-buku cerita itu diterbitkan oleh penerbit tempat Pak Seno bekerja. Puspita dan Bayu akan mendapatkan gratis satu paket buku cerita.

Setelah keluar dari ruang kepala sekolah, Puspita segera menghampiri Bayu dan menceritakan semuanya. Bayu senang karena mereka berhasil mengungkap misteri harga buku. Apalagi, ia juga akan mendapatkan satu paket gratis buku cerita. (Tamat)