Untuk mengisi liburan sekolah, Deo akan menginap di rumah Bibi Delia. Ia adalah sahabat ibu Deo.
"Tapi Bu, kenapa aku harus liburan di rumah Bibi Delia?" keluh Deo. "Temen-temanku pergi ke gunung, ke peternakan, ada juga yang pantai," lanjutnya.
"Bibi Delia sangat sayang padamu. Waktu datang bulan lalu, Bibi Delia, kan, sudah mengajakmu untuk liburan ke rumahnya. Rumah Bibi Delia itu menyenangkan, lo..." jelas ibunya.
Deo akhirnya setuju untuk berlibur ke rumah Bibi Delia. Keesokan harinya, Ayah Ibu mengantar Deo ke rumah Bibi Delia. Ayah dan ibu Deo lalu pulang kembali. Rumah Bi Delia terletak di sudut jalan sebuah kota kecil.
Setelah Deo meletakkan tasnya di kamar yang disediakan, Bibi Delia bertanya,
"Sekarang, kamu ingin jalan-jalan ke mana, Deo?"
"Sebetulnya aku ingin pergi ke pegunungan, tapi itu tidak mungkin," jawab Deo sedih.
Bibi Delia tersenyum dan pergi ke dapur. Ia lalu muncul lagi membawa bungkusan bekal makan siang dan memberikannya kepada Deo.
"Bawalah bekal ini dan keluarlah lewat pintu belakang rumah!" katanya.
Saat membuka pintu belakang rumah, Deo sangat terkejut. Ia sudah berada di dekat sebuah danau yang indah, dikelilingi pegunungan tinggi.
"Wow..indah sekali..." gumam Deo kagum. Sepanjang hari ia menghabiskan waktunya mendaki gunung dan berenang di danau. Ia lalu beristirahat di atas rerumputan hijau. Di situ, Deo menghabiskan bekal makan siangnya sambil memandangi langit biru yang cerah.
Setiba di rumah Bibi Delia, Deo berkata penasaran,