Jangan Ganggu Uta

By Putri Puspita, Jumat, 21 Juli 2017 | 07:00 WIB
Uta. Ilustrasi: www.shutterstock.com (Putri Puspita)

Wajah Abi merah padam. Ia pun membantu Uta membereskan bukunya dan mengajaknya ke ruang guru.

“Abi, kamu yakin akan melapor?” kata Uta ragu. Abi mengerti karena Uta takut akan diganggu lagi.

 “Dia anak orang kaya yang mungkin jadi donaturku bisa masuk di SMP ini,” kata Uta.

Abi menghentikan langkahnya. Ia memikirkan kata-kata Uta.

“Harus lapor. Kita berjanji akan melaporkan setiap pelanggaran. Kamu ingat kan waktu MOS kita diajarkan begitu?” kata Abi. Uta hanya mengangguk.

“Masih banyak beasiswa yang lain. Kalau ini dibiarkan, mereka bisa saja mengganggu anak lain. Kalau semua diam, mereka akan semakin mengganggu. Kamu mau?” kata Abi dengan nada tinggi.

Uta menggeleng dan mengikuti langkah Abi ke ruang guru.