Jejak Pencuri Jemuran (Bagian 2)

By Putri Puspita, Selasa, 1 Agustus 2017 | 10:00 WIB
pencuri jemuran. Ilustrasi: http://kolomrumah.com (Putri Puspita)

“Astagaaa, kenapa aku ketiduran!” kata Ken kesal.

“Bagaimana ini, Ken? Kita belum berhasil menangkap pencuri itu datang,” kata Pak Narto.

“Iya Pak, tapi aku menemukan sesuatu di dekat jemuran. Selain itu Aku rasa ada hubungannya dengan hari. Aku kehilangan hari Jumat dan Sabtu. Ini kebetulan saja Senin, karena aku menjemur banyak pakaian. Kalau Bapak?” tanya Ken.

“Sama Ken! Aku juga hari Sabtu,” jawab Pak Narto. “Apa yang kau temukan dekat jemuran?”

Mereka pun menyimpulkan bahwa pencuri itu mulai beraksi mendekati hari Minggu, supaya barang curian bisa langsung dijual di pasar kaget yang ada setiap hari Minggu.

“Kita harus membuat rencana baru Pak. Rencana yang lebih bagus,” kata Ken dengan semangat.

“Kau punya ide?” tanya Pak Narto.

“Bagaimana kalau kita bikin jebakan tali atau lubang? Aku menemukan jejak kaki pencurinya ke arah semak-semak belakang rumah kita. Aku yakin pencurinya pasti lewat semak-semak itu. Tidak mungkin lewat depan, karena akan terlihat oleh warga,” kata Ken.

“Pintar juga kamu!” kata Pak Narto.

Mereka langsung bersiap membuat jebakan, mulai dari jebakan tali, lubang, dan jaring. Bahkan, CCTV pun juga dipasang. Kali ini tidak boleh gagal. Beberapa rumah warga sudah kemalingan juga. Beberapa warga akhirnya ikut membuat jebakan.

Sabtu tiba. Pagi-pagi sekali semua warga menjemur pakaian. Selain untuk mengundang pencuri, hal ini menjadi kebiasaan di Sabtu pagi. Sekitar pukul 10.00 semuanya bersiap mendengar teriakan dari pencuri yang masuk jebakan. Ada juga yang menonton CCTV.

Tidak lama kemudian….