Terjagalah sang ibu dari mimpinya. Dilihatnya keadaan sekelilingnya, hening dan sepi. Tiba-tiba, ia melihat bunga di air danau itu. Ya, bunga. Dua bunga teratai yang sedang mekar, seperti dalam mimpinya tadi.
Dengan perlahan-lahan bunga itu ditarik ke tepi dengan sepotong kayu. Lalu dipandanginya kedua bunga itu.
"Betapa cantiknya bunga ini. Sayang sekali... bunga ini pasti akan mati kalau sarinya aku ambil. Biarlah aku sakit daripada harus mengambil sari bunga ini," pikir sang Ibu.
Samar-samar ia melihat sesosok tubuh tua yang tidak asing lagi baginya. Ah! Ia tidak lupa, itulah pendeta yang dijumpai dalam mimpinya tadi.
Dengan penuh hormat, sang Ibu memberi salam. Pendeta itu memandanginya sambil tersenyum. Lalu ia pun berkata," Engkau seorang Ibu yang baik! Engkau sangat sayang pada kedua anakmu."
Lanjutnya, "Engkau akan mendapatkan kembali kedua anakmu yang hilang dan engkau pun mendapatkan sari dari bunga teratai. Wahai Ibu, engkau akan sembuh."
Kemudian Pendeta itu pun menghilang.
Dalam sekejap, muncullah Imagawa dan Ichie. Oh, senangnya Ibu itu karena mendapatkan kembali kedua anaknya dan mendapat obat untuk penyakitnya.
Sumber: Arsip Bobo.