Menjelang pembagian rapor kenaikan kelas adalah hari-hari yang menyenangkan. Tidak usah lagi memikirkan ulangan atau PR yang banyak. Hari-hari penuh harapan, canda, dan tawa. Apalagi bila yang masuk kelas adalah Pak Awang. Beliau guru Bahasa Indonesia favorit anak-anak.
Setelah mengucapkan selamat siang pada Pak Awang, Badu mengangkat tangannya, "Hari ini, bikin acara yang istimewa, dong, Pak!"
"Setujuuuuuu!" sambut anak-anak tanpa diperintah.
Pak Awang tersenyum senang melihat anak-anak didiknya bersemangat di siang yang terik.
"Yaa, yaa! Hari ini Bapak akan bikin acara Sekilas Info. Atau lebih tepat disebut Segudang Info!" kata Pak Awang. Anak-anak berdebar menantikan sesuatu yang menarik.
"Sekarang ini abad informasi. Informasi sangat penting bagi seseorang, bagi penduduk suatu negeri, atau bahkan bagi penduduk seluruh dunia. Misalnya, jika informasi tentang kebakaran cepat diketahui pemadam kebakaran, kebakaran bisa diatasi lebih cepat. Bila ada informasi pemadaman listrik di malam hari, kamu akan membuat PR di siang hari. Ada yang kurang penting, penting ataupun sangat penting. Semua tergantung si penerima informasi. Sekarang, siapkanlah sebuah informasi. Lalu sampaikan pada kawan kalian. Informasinya bebas, tapi harus bermanfaat. Bapak beri waktu berpikir tiga menit!" ujar Pak Awang.
Anak-anak tersenyum.
Setelah tiga menit, Pak Awang berkata, "Baik, mari kita mulai!"
"Pak, saya duluan, Pak!" kata Badu sambil mengangkat tangan.
"Baiklah. Rupanya Badu punya informasi yang sangat penting!"
"Terima kasih, Pak. Informasinya: Di ujung jalan di sebelah kanan sekolah kita ada warung sate kambing baru!" kata Badu.
GRRRRR... Anak-anak tertawa riuh.
"Huu, Badu! Yang dipikirkan makanan saja!" ejek Lala.
Pak Awang menengahi, "Sudah, sudah, bagi yang mau coba sate kambing, silakan mampir. Ayo, berikutnya, Mia!" ujar Pak Awang
"Kalau masak kacang hijau, jangan masukkan gula sebelum kacang lunak dan pecah-pecah!" kata Mia.
"Calon ibu rumah tangga yang baik!" komentar Badu.
"Bila dokter memberikan obat antiobiotik, harus diminum sampai habis. Bila diminum separuh, maka kuman akan lemah sesaat dan kemudian menjadi kebal!" kata Eko.
"Informasi ini sangat berguna bagi kita semua!" kata Pak Awang. "Berikutnya, Fuad!"
"Ada pameran buku dan bursa buku murah di Bentara Budaya. Dimulai besok dan akan berlangsung selama satu minggu!" kata Fuad.
"Bagus! Kalian bisa ramai-ramai pergi ke sana!" kata Pak Awang. "Kita lanjutkan."
"Bila bangun pagi, minumlah air sebanyak 6 gelas. Usus dan ginjal akan dicuci bersih dan karenanya makanan akan lebih mudah terserap oleh usus. Informasi ini diberikan oleh dokter dari India!" kata Rudi.
"Kembung, atuh!" komentar Yuyun dengan logat Sunda. Anak-anak tertawa.
"Sekarang giliran Erika!" kata Pak Awang.
"Agar bunga sedap malam awet, sesudah beberapa hari ditaruh di vas, potonglah tangkainya menyerong! Tangkai bisa menyerap air lebih banyak dan bunga akan segar!" kata Erika.
"Biasakan untuk menyiapkan perlengkapan sekolah pada malam hari. Supaya tidak ada yang tertinggal. Kita bisa melakukannya dengan tenang dan tidak terburu-buru!" kata Mimi.
"Nah, informasi ini sangat penting. Tapi tak ada gunanya kalau tidak dikerjakan. Bila setiap hari hal ini dilakukan maka akan terbentuk kebiasaan yang baik!" kata Pak Awang.
"Tabunglah uang di bank, kalian akan mendapat bunga. Jangan ditabung di bawah kasur!" kata Setiawan.
"Mentang-mentang bapak dan ibunya kerja di bank!" kata Badu. Setiawan dan anak-anak tersenyum-senyum.
"Informasi saya ini akan mengejutkan!" kata Lala. Semua anak menatap Lala. "Ini berkaitan dengan orang mati!" sambung Lala.
"Hii, seraaaammmmm!" kata Badu. Anak-anak yang serius jadi tersenyum melihat mimik Badu.
"Kalau ada orang meninggal dalam keadaan tidur miring, kaki dan tangannya harus cepat-cepat diluruskan sebelum menjadi kaku. Kalau tidak akan repot pada waktu menaruhnya di peti mati!" kata Lala.
"Ha, ha, ha!" anak-anak tertawa.
"Rupanya Lala bicara berdasarkan pengalaman, ya, La!" tanya Pak Awang.
"Saya mendengar hal ini dari tante saya. Pernah terjadi waktu Nenek meninggal!" kata Lala.
"Sekarang informasi dari saya, Pak" kata A Cong. "Kalau saya naik kelas, dan masih di rangking 3, Papa akan mengadakan pesta untuk kita semua. Waktu dan tempat akan menyusul!"
"Horeeee!" anak-anak bertepuk tangan. Ketika bel pulang berbunyi masih ada tiga anak yang belum dapat giliran. Tapi anak-anak bersedia pulang lebih lambat. Acara selesai dengan baik. Acara Segudang Info itu sangat berkesan di hati anakanak.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Widya Suwarna.