Malam itu, langit tampak biru tua, bercahaya indah bertabur bintang. Cahaya bulan begitu indah sehingga Tiara tak tahan ingin bermain di luar rumah. Setelah menyelesaikan makan malamnya, ia berjalan ke halaman besar di belakang rumahnya, yang dipenuhi bunga.
“Udaranya hangat dan wangi sekali…” pikir Tiara. Ia berjalan menuju kolam bulat di sudut taman. Kolam kecil itu berisi beberapa ekor ikan mas.
Tiara duduk di ujung kolam itu dan mencelupkan tangannya ke dalam air kolam kecil. Ia merasa sangat nyaman dan senang karena hanya sendirian tanpa ada gangguan. Namun tiba-tiba, terdengar suara tangisan yang mengganggu Tiara.
“Kenapa bisa tenggelam? Astaga… siapa yang membuatnya tenggelam? Kwoook… kwoook...”
“Kwoki, kamu sedang apa?” tanya Tiara pada teman kecilnya.
Teman Tiara itu, seekor katak kecil yang kadang bermain di kolam kecil milik Tiara.
Kwoki si katak kecil memutar tubuhna dan menatap ke arah Tiara dengan mata sedih.
“Apa yang tenggelam, Kwoki? Apa kamu kehilangan daun teratai yang biasa kamu duduki?” tanya Tiara sambil tertawa.
Kwoki menatap Tiara dengan air mata menggenang di matanya.
“Apa kamu tidak lihat, Tiara? Dia tenggelam! Dia tidak ada lagi!” tangis Kwoki.
Tiara menjadi khawatir dan membungkuk di atas air. Ia ingin menolong Kwoki. Namun, ia tak tahu apa yang hilang.
“Apa yang hilang?” tanya Tiara bingung. Ia hanya melihat bayangan bulan yang bulat penuh di permukaan air kolam.