Istri raja disebut permaisuri. Kalau istri kepala negara disebut ibu negara. Di luar negeri sering disebut first lady. Indonesia pernah memiliki 6 ibu negara, yakni Ibu Fatmawati, Ibu Siti Hartinah, Ibu Hasri Ainun Besari, Ibu Sinta Nuriyah, Ibu Kristiani Herrawati, dan Ibu Iriana. Apa keistimewaan para ibu negara sebagai pendamping presiden? Yuk, kita berkenalan dengan mereka.
Ibu Fatmawati
Ibu Fatmawati adalah istri Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Ibu Fatmawati menjadi Ibu Negara pertama dari tahun 1945 sampai tahun 1967. Nama asli Ibu Fatmawati adalah Fatimah. Beliau lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan wafat 14 Mei 1980 dalam perjalanan pulang umroh dari Mekah.
Ibu Fatmawati banyak berjasa mendampingi Bung Karno dalam perjuangannya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai pembuat Bendera Pusaka Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Nama harum Ibu Fatmawati kini diabadikan sebagai nama jalan, nama rumah sakit, dan nama bandara di Bengkulu.
Ibu Siti Hartinah
Ibu Siti Hartinah (Ibu Tien) adalah istri Presiden Indonesia kedua, Jenderal (Purnawirawan) Soeharto. Ibu Tien menjadi Ibu Negara dari tahun 1967 sampai 1996.
Ibu Tien sangat berjasa mendampingi Presiden Soeharto dalam merintis pembangunan di Indonesia melalui program Repelita. Ibu Tien juga dikenal sebagai penggagas dibuatnya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai wahana wisata untuk memperkenalkan kekayaan, keindahan, dan keragaman Indonesia.
Nama Ibu Tien juga diabadikan sebagai nama jalan, serta nama sebuah masjid di sekitar TMII, yaitu Masjid At-Tin.
Ibu Hasri Ainun Besari
Ibu Hasri Ainun Besari (Ibu Ainun) adalah istri Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie). Beliau menjadi Ibu Negara paling singkat dari 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
Ibu Ainun sangat berjasa mendampingi Presiden BJ Habibie dalam memulihkan rasa aman pada masyarakat setelah peristiwa huru-hara 1998, sekaligus mengawali masa reformasi. Ibu Ainun banyak berjasa dalam bidang kesehatan, agama, pendidikan, dan sosial.