“Bebek keciiil, jangan ikuti kami! Lihat ke atas! Ada elang!”
Dako sangat terkejut. Ia buru-buru berenang, masuk ke antara ilalang tinggi. Elang pun kehilangan santapannya.
Setelah elang itu pergi, Dako keluar lagi dari antara ilalang. Ia menghampiri Ibu Ogi dan anak-anaknya yang juga sembunyi tak jauh dari situ.
“Terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku hari ini, Bu Ogi,” kata Dako penuh sesal. “Apa yang harus kulakukan sebagai balas budi?” tanya Dako lagi.
“Kau harus berjanji padaku untuk tidak makan katak lagi. Makanlah makanan lain,” kata Bu Ogi.
“Baiklah, Bu! Aku janji tak akan mengganggu katak lagi. Aku juga akan meminta saudara-saudaraku untuk tidak menggigiti katak lagi!” kata Dako.
Dengan malu, Dako menceritakan pengalamannya itu pada Ibu dan keenam saudaranya. Tubuh Dako masih suka gemetar kalau teringat kejadian itu. Sejak saat itu, Bu Ogi dan anak-anaknya tak lagi diganggu Dako dan saudara-saudaranya. Mereka hidup berdampingan dengan damai.
Teks: Edi
Dok. Majalah Bobo