Dua Detektif Cilik yang Cerdik

By Putri Puspita, Jumat, 25 Agustus 2017 | 07:00 WIB
Dua detektif cilik yang cerdik (Putri Puspita)

“Haaah? Pantas tadi ramai para guru ke perpustakaan,” kata Tobi.

“Dan perpustakaan juga tutup sepanjang hari,” tambah Robi.

“Iya benar. Ada yang masuk dari jendela belakang dan mencuri buku, koran, dan majalah. Namun, anehnya mereka mengambil di kardus yang memang isinya sudah tidak terpakai lagi. Walaupun begitu, sekolah harus tetap waspada,” kata Ayah.

Robi dan Tobi mengangguk. Mereka penasaran dengan kejadian tersebut, bahkan membuat mereka tak bisa tidur, “Siapa ya Rob yang mengambilnya?” tanya Tobi. “Ntahlah, tapi kita harus cari tahu,” kata Robi.

Keesokan harinya Robi dan Tobi menuju perpustakaan yang sudah buka seperti biasa. Mereka menuju jendela yang diduga jadi tempat masuknya pencuri. “Dia masuk darisini Rob,” kata Tobi. Robi mengangguk.

Tak ada tanda-tanda jejak kaki disana ataupun petunjuk lainnya. Robi dan Tobi memutuskan kembali ke halaman sekolah.

“Untuk apa yah mereka mengambil majalah, koran, dan buku-buku itu?” tanya Robi.

“Dijual?” tanya Tobi.

“Bisa saja begitu, tetapi mungkin ada yang lain. Lagipula kalaupun mau dijual pasti jauh dan uangnya tidak seberapa,” kata Robi curiga.

“Benar juga, jadi untuk apa ya…?” tanya Tobi.

Ciiuuuuuuuttt Duaarrr….!!!! Ciuuuuutttttt Duar…..!!!!

Suara petasan berkali-kali terdengar. Biasanya anak-anak di kampung sebelah membuat petasan jika ada yang sunatan atau perayaan lainnya.