Misteri Sup Asparagus

By Vanda Parengkuan, Senin, 14 Mei 2018 | 13:00 WIB
Misteri Sup Asparagus (Vanda Parengkuan)

“Hmm…” Taras mulai berpikir.

“Kok bisa Ibu Uni benar-benar ngotot mengatakan, tak mungkin ada saingan yang mencampur sup buatannya dengan obat pencuci perut?” Taras bertopang dagu. “Katanya lagi, ia selalu menjual supnya sendiri, tak pernah minta bantuan orang lain.”

“Apa tidak ada yang membantu dia membuat sup, Kak Taras?” tanya Ota.

Taras tiba-tiba teringat. “Ada, sih! Tapi cuma Bella, anaknya.”

Kening Luna berkerut. “Bella… Bella… Sepertinya pernah dengar.”

“Itu kan nama gadis berambut pendek dan berkaca mata yang sepatunya jelek,” sahut Ota spontan.

“Ota! Sembarangan kamu bilang sepatu orang jelek,” tegur Kiria.

“Kan Kak Luna yang tadi bilang gitu!”

“Bella itu juara umum di sekolahku. Dia murid yang mendapat beasiswa. Dulu, Bella sering membawa sup asparagus buatan Ibu Uni untuk dibagi-bagi ke teman-temannya. Ternyata sup itu banyak sekali penggemarnya. Akhirnya, sebulan yang lalu, Ibu Uni membuka kios sup asparagus di kantin sekolah,” jelas Taras.

“Tapi, tadi kulihat teman-temannya meledek Bella. Sepertinya Bella tidak suka ibunya bekerja di kantin sekolah,” kata Luna.

“Memang akhir-akhir ini anak-anak sekolahku suka mengganggu Bella. Soalnya, sejak ibunya kerja di kantin sekolah, Bella jadi tak bisa kemana-mana. Datang, istirahat, dan pulang sekolah, Bella selalu membantu ibunya,”

Taras mengingat-ingat. “Dan sepertinya… Bella memang jadi marah betulan kalau teman-teman menggodanya,”