Saat air di pantai surut, kita bisa jalan-jalan di atas karang. Di sana, kita bisa memunguti ikan-ikan yang terjebak di cekungan karang, menemukan bintang laut, teripang, dan lainnya. Tetapi awas hati-hati dengan bulu babi. Kalau tertusuk bulu babi, kulit kita bisa bengkak dan sakit, lo. Bagaimana cara menyembuhkan kalau kita tertusuk bulu babi?
Bulu Babi dan Landak Laut
Hewan laut berduri tajam ini sering disebut bulu babi. Padahal kalau kita amati, bulu babi ini jenisnya tidak sama. Bulu babi yang durinya panjang disebut landak laut dengan nama ilmiah Diadema antillarum. Sedangkan yang bentuknya agak bulat dan durinya pendek biasanya disebut bulu babi atau Temnopleurus alexandrii. Dalam ilmu biologi, keduanya (landak laut dan bulu babi) termasuk jenis hewan Enchinoidea.
Durinya Beracun
Duri-duri rambutnya dapat digerakkan dan beracun. Racun pada ujung durinya yang lancip dan tajam ini berfungsi untuk mempertahankan diri sekaligus untuk melumpuhkan musuhnya.
Mengapa Disebut Bulu Babi?
Tahukah kamu, kenapa kedua jenis hewan laut berduri ini mendapat julukan bulu babi? Katanya sih, karena bulu hewan ini jarang-jarang seperti bulu babi.
Hidup di Padang Lamun
Bulu babi hidup di perairan dangkal dan memiliki terumbu karang. Hewan ini biasanya kita jumpai di padang lamun.
Bulu babi berjalan dengan kaki tabung dan rambutnya yang kaku dan kuat. Hewan ini aktif pada malam hari untuk mencari makan di sekitar karang.
Tanda Rusaknya Terumbu Karang
Bulu babi termasuk hewan omnivora. Selain makan alga yang menempel pada karang, bulu babi juga menyukai hewan-hewan kecil dan sisa-sisa hewan laut yang mati.
Konon, banyaknya hewan bulu babi merupakan tanda rusaknya terumbu karang. Namun, bulu babi juga menjadi tanda bahwa tempat tersebut tidak tercemari logam berat.
Dagingnya Enak
Di beberapa tempat, nelayan mencari bulu babi yang besar untuk dimakan. Untuk mengeluarkan dagingnya, nelayan harus membersihkan rambut bulu babi yang beracun itu dengan cara mengguntingnya sampai pendek. Setelah itu, baru dibuka untuk diambil dagingnya.
Daging bulu babi bisa dimasak atau langsung dikonsumsi setelah dicocol dengan air jeruk lemon.
Di Raja Ampat, nelayan mengonsumsi daging bulu babi untuk lauk makan papeda. Sedangkan chef-chef di Jepang menggunakan daging bulu babi untuk membuat sushi dan sashimi.
Sumber foto: primo.com, noaa.gov, roboastra.com