“Bagaimana kalau kita membuat makanan dari singkong?” seru Amir.
“Makanan dari singkong yang belum ada di kantin sekolah,” kata Rudi.
“Di kantin ada singkong goreng, singkong rebus, keripik singkong…. O ya, ada juga singkong keju,” gumam Runi mengingat-ingat.
“Getuk, asale soko telo,” senandung Naura. Naura yang bercita-cita menjadi penyanyi itu memang sering bernyanyi saat berpikir.
“Aha! Bagaimana kalau getuk?” teriak Amir.
“Hei, kamu ini mengagetkan saja,” kata Salsa.
“Iya. Bagaimana kalau getuk? Aku dan Rudi pernah membuatnya,” ujar Runi.
“Setuju!” jawab anak-anak serempak.
Delapan orang anak itu bersorak gembira. Kemudian mereka melangkah ringan untuk berjalan pulang. Sayup-sayup terdengar perbincangan di kelompok lain. Ada yang mengusulkan menjual nasi goreng dan mi bakso. Sambil berpandangan penuh arti, delapan orang anak itu tersenyum lega karena tidak memilih nasi goreng atau mi bakso. Mereka memilih getuk. Mereka menamai kelompok mereka Sahabat Getuk.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.