Mengintip Langit Utara

By Sylvana Toemon, Senin, 21 Mei 2018 | 10:00 WIB
Mengintip langit utara (Sylvana Toemon)

Saat ini Rudi dan teman-temannya sedang gemar mengamati benda langit. Hampir setiap malam yang cerah, Rudi keluar rumah sambil membawa peta langit. Malam Minggu ini, Bayu dan Amir menginap di rumah Rudi. Tiga sahabat ini akan mengamati langit di halaman rumah.

“Asyik, malam ini cerah. Ayo, kita mengamati langit!” ajak Bayu sambil membawa peta langit.

“Kalian mau ke mana, sih?” tanya Runi ingin tahu.

“Mau mengamati langit,” jawab Rudi sambil lalu. Ketiga sahabat itu kemudian berjalan keluar, meninggalkan Runi yang kebingungan.

“Rudi mana, Run?” tanya Datuk.

“Katanya mau melihat langit,” jawab Runi sambil cemberut.

Melihat wajah Runi yang cemberut, Datuk bertanya, “Kamu kenapa?”

“Mereka tidak mengajakku,” ujar Runi sambil menunduk.

Datuk kemudian mengajak Runi ke perpustakaan. Datuk meminta Runi mengambilkan beberapa buku dan sebuah kotak hitam berukuran panjang. Datuk membuka kotak itu dengan hati-hati.

“Datuk juga suka mengamati langit dengan teleskop ini,” ucap Datuk.

“Yang diamati apa saja, Datuk?” tanya Runi ingin tahu. Ia sudah tidak cemberut lagi.

Datuk membuka buku astronomi yang tadi diambilkan Runi. Di dalam buku itu ada peta rasi bintang. Datuk membentangkannya di meja. Runi bisa melihat rasi-rasi bintang yang beberapa namanya mirip nama zodiak. Beberapa lainnya seperti nama tokoh dalam cerita Harry Potter. Datuk bercerita tentang beberapa rasi bintang itu.