“Langit utara?” tanya Datuk tertarik, “Datuk dulu pernah mengamatinya dari Amerika. Di sini kita hanya bisa mengamati langit selatan,” lanjutnya lagi.
“Wah, sekarang kita bisa mengamatinya dari mana saja,” sahut Rudi gembira.
“Tapi, tetap lebih seru bila melihatnya langsung,” ujar Bayu.
“Setuju!” kata Amir mengiyakan.
“Nah, sekarang sudah malam. Kalian harus tidur. Besok kita akan melihat langsung Planet Jupiter. Planet ini dapat terlihat menjelang fajar,” ujar Datuk.
Esok harinya, pagi-pagi benar sebelum fajar menyingsing, Datuk membangunkan anak-anak itu. Walaupun masih mengantuk, keempat anak itu bangun dengan cepat. Mereka mencuci muka, kemudian langsung keluar rumah, menatap ke langit yang cerah. Bergantian mereka melihat dengan teleskop ke arah rasi Virgo. Di situlah terletak Planet Jupiter. Mereka senang sekali dapat melihat planet terbesar di Tata Surya itu.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.