Bertemu Paman Kittiwitikun

By Putri Puspita, Rabu, 11 Oktober 2017 | 10:00 WIB
Paman Kitti (Putri Puspita)

Alya ingin melihat-lihat bangunan itu Paman,” kata Alya.

Paman mengangguk. “Kita akan pergi ke beberapa tempat dan Alya pasti suka,” kata Paman sambil tersenyum yakin.

“Ke mana saja Paman?”

“Kita akan melewati sungai Chao Phraya, salah satu sungai penting di Bangkok, menuju Wat Arun," jawab Paman Kitti.

"Wah, Alya pernah membaca itu, katanya Wat Arun sangat indah!" kata Alya penuh semangat.

"Lihat ke sana Alya, yang menjulang tinggi berwarna putih itu Wat Arun, dan kita akan melewati sungai itu dengan perahu," kata Paman.

"Asiiiikk!!!" kata Alya.

Bus berhenti. Paman Kitti dan Alya turun. Waktu itu cuaca di Bangkok sangat cerah. Alya menggunakan topinya, begitu pula dengan Paman Kitty.

“Alya, kita akan melanjutkan dengan berjalan kaki yah, siap?” kata Paman.

Alya mengangguk semangat. “Siap Paman!”

Paman Kitti berjalan agak cepat, terkadang Alya harus setengah berlari untuk mengikutinya. Alya mengedarkan pandangan ke kiri dan ke kanan. Ia melihat ada banyak biksu yang berjalan. Alya mengambil beberapa foto. Ia kagum dengan arsitektur stupa, vihara, dan bangunan lainnya.

“Ini namanya Wat Arun. Salah satu candi terbesar di Thailand,” kata Paman.

Alya mengangguk.