Monster Naga dari Utara (Bag.3)

By Vanda Parengkuan, Selasa, 1 Mei 2018 | 12:00 WIB
Monster Naga dari Utara (Bag.3) (Vanda Parengkuan)

Leopold mengawasi pembuatan peralatan itu, agar sesuai dengan petunjuk dari Tarkus Yang Bijak. Sementara itu, Putri Ros, putri tunggal Raja Veljo, diam-diam mengamati Leopold. Putri Ros kagum pada Leopold yang pemberani.

Beberapa hari kemudian, ketiga peralatan itu sudah jadi. Namun kuda besi itu ternyata sangat berat. Seratus prajurid pun tak sanggup mendorongnya. Maka diam-diam, Leopold mengenakan cincin Raja Salomo. Dengan kekuatan cincin itu, ia bisa sendirian memindahkan kuda besi itu ke dekat lembah.  

Monster naga itu kini sudah melewati perbatasan, dan masuk ke wilayah kerajaan Veljo. Sementar itu, Leopold mulai berpikir. Bagaimana jika kuda besi tidak dapat meluncur turun dengan lancar di lembah. Tiba-tiba saja, ada seekor burung gagak muncul. Itu adalah gagak yang bercerita tentang penyihir Magia.

“Setelah naik kuda, doronglah tombak dengan bertumpu ke tanah. Seperti sedang mendayung untuk mendorong perahu ke depan!” kata gagak itu.

 Leopold mencoba melakukan apa yang diusulkan gagak itu. Ternyata, kuda besi memang jadi lebih mudah digerakkan.

Beberapa hari kemudian, monster naga dari utara itu akhirnya tiba di kerajaan Veljo. Saat pertama melihatnya,  Leopold gemetar ketakutan. Namun ia menguatkan hatinya dan memberanikan dirinya. Leopold naik ke kuda besinya. Dengan seluruh kekuatannya dan bantuan cincin Raja Salomo, ia melempar ujung rantai baja ke  arah monster naga, seperti melempar tali laso. 

TRING!

Leher monster naga itu kini terlilit rantai baja. Sebelum monster naga itu menyadarinya, Leopold menggunakan tombaknya untuk menggerakkan kuda besinya. Kuda itu pun meluncur turun ke lembah. Monster naga terkejut karena lehernya yang terikat ujung rantai, mulai tertarik kuda besi. Monster itu mulai meronta melepaskan diri. Leopold yang memegang pangkal rantai, nyaris tertarik ke  atas bukit. Namun kekuatan dari cincin Raja Salomo berhasil mengalahkan monster naga itu. 

Leopold berhasil tiba di dasar lembah. Ia segera memasak pasak emas di ujung rantai baja. Setelah itu, seperti pesan Tarkus, ia pergi sejauh-jauhnya agar tidak kena sabetan ekor monster.

Monster naga itu terus meronta-ronta, mencoba melepaskan diri dari rantai. Namun kekuatan pasak emas tak dapat dikalahkan. Monster itu menggeliat-geliat, menghantamkan ekornya dengan sangat keras ke tanah, sehingga seolah-olah ada gempa bumi.

Pada hari ketiga, monster naga itu akhirnya menjadi lemah. Leopold memakai cincin Raja Salomo agar ia tidak terlihat. Ia lalu mendekati monster jahat yang sudah lemah itu. Ia lalu memindahkan cincinnya ke jari yang lain, agar memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan kekuatan itu, ia memukul monster kejam itu, sehingga tak bisa bangun lagi.

Kebehasilan Leopold langsung tersebar di kerajaan Veljo. Penduduk kerajaan, bahkan Raja Veljo dan Putri Ros menyambutnya bagai pahlawan.