Pertemuan Rahasia di Belakang Toko Tua (Bagian 1)

By Putri Puspita, Selasa, 7 November 2017 | 10:00 WIB
Di belakang toko tua (Putri Puspita)

Ari tentu tahu bahwa Rudi adalah anak yang baik. Namun, Ari belum bisa mengatakan semuanya karena harus segera berangkat les.

“Bibi, maaf sekali, Ari harus berangkat les musik. Takut terlambat,” kata Ari. Bibi hanya mengangguk. Ari langsung mengambil sepeda dan melaju kencang

“Pasti Bibi kabarkan kepada Ibu. Pasti Ibu akan marah jika tahu tentang hal ini.  Bisa-bisa besok aku tidak boleh lagi pergi kemari,” kata Ari cemas.

Ari tidak menyerah. Selesai latihan musik, Ia kembali ke belakang toko tua, tempat tadi siang menunggu Rudi. Langit sudah menjadi oranye kemerahan dan tidak lama akan gelap, tetapi Rudi tak juga datang. Ari memutuskan untuk pulang karena takut Ibu mengkhawatirkannya.

“Ari, kok baru pulang?” tanya Ibu.

“Hmm… tadi Ari bermain dengan teman, Bu,” jawab Ari.

“Di mana?” tanya Ibu. Ari bingung harus menjawab apa. Jika Ibu tahu di belakang toko tua, Ibu pasti akan marah.

“Hmm… di rumahnya Bu, dekat sekolah musik,” jawab Ari.

“Ri, kata Bibi kamu berteman dengan preman?” tanya Ibu.

“Ah, tidak Bu. Ari tidak berteman degan preman. Yang bibi lihat itu Rudi, pengamen Bu,” jawab Ari.

“Sama saja, kalau temannya preman, kamu juga bahaya. Sebaiknya, kamu tidak usah lagi bertemu. Bahaya,” kata Ibu.

“Tapi Bu …”