Misteri Katak Hijau Kecil (Bag. 3)

By Vanda Parengkuan, Kamis, 5 April 2018 | 12:00 WIB
Misteri Katak Hijau Kecil (Bag. 3) (Vanda Parengkuan)

Di saat yang sama, burung cantik itu pun terbangun dan terbang ke pundak Pangeran Saphir.

Peri pelindung itu lalu berkata, “Serpentine, aku bangga padamu. Sejak kecil sampai dewasa ini, kau tetap seorang gadis yang baik dan bertanggung jawab. Sebentar lagi, Pangeran Saphir akan menjadi raja menggantikan ayahnya. Aku akan menjadikanmu ratu untuk mendampingi Pangeran Saphir.”

Peri pelindung lalu menoleh ke wanita cantik di sebelahnya.

“Ini adalah Ratu Aglantine, ibumu,” kata peri itu lagi.

Betapa terkejutnya Serpentine. Ia segera memeluk ibunya erat-erat.

Peri pelindung lalu menjentikkan jarinya. Muncullah sebuah kereta mewah di depan istana. Mereka lalu mengendarai kereta itu menuju ke istana Raja Peridor. Aglantine duduk di sisi peri pelindung. Pangeran Saphir dan Serpentine di kursi depan.

Kereta itu melesat dengan cepat, bagai melayang di udara. Sesaat kemudian mereka pun tiba di istana Raja Peridor. Sementara itu, Raja Peridor kini berbaring di kamar atas. Pelayan yang merawatnya mengira Raja sudah menjelang ajal.

Burung cantik yang sudah tiba di istana itu, langsung terbang melayang ke kamar atas. Raja Peridor sangat gembira saat melihat burung itu. Mata mereka saling bertatapan lagi, dan Raja Peridor berangsur sehat, lalu sembuh. 

Ajaibnya lagi, burung itu lalu perlahan berubah bentuk. Ternyata, burung itu adalah Ratu Constance yang selama ini menghilang.   

Pangeran Saphir dan yang lainnya masuk ke kamar itu. Raja Peridor sangat bersukacita. Ia merangkul istri dan putranya. Lalu meminta maaf pada peri pelindung karena kesalahannya di masa lalu.

Beberapa waktu kemudian, Pangeran Saphir dan Putri Serpentine menikah. Lengkaplah kebahagiaan penduduk kerajaan itu.  Raja Peridor telah sehat kembali. Ratu Constance telah kembali. Dan pangeran mereka menikahi seorang putri cantik.

Tamat 

Teks: Adaptasi Dongeng Eropa / Dok. Majalah Bobo