Akhir-akhir ini, kita banyak mendengar informasi seputar penyakit difteri yang berkembang sangat cepat di beberapa daerah di Indonesia. Oleh karena itu keadaan ini pun telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Banyak masyarakat yang terjangkit penyakit difteri, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.
Pentingnya Imunisasi Difteri
Agar penyakit difteri tidak menyerang kita, maka kita perlu diimunisasi. Kegiatan imuniasi untuk mencegah penyakit difteri dinamakan ORI atau outbreak response immunization. Ini merupakan kegiatan tambahan khusus yang dibuat dan dilakukan di daerah yang banyak mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB).
Ada 3 jenis imunisasi difteri, yaitu :
- Imunisasi DPT-HB-Hib untuk anak usia yang kurang dari 5 tahun
- Imunisasi DT untuk anak usia 5 sampai di bawah 7 tahun
- Imunisasi Td untuk anak usia 7 tahun ke atas
Lokasi Pelayanan Imunisasi Difteri
Imunisasi difteri ini bisa kita dapatkan di Sekolah Madrasah, Pondok Pesantren, Puskesmas, Posyandu, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Efek Samping Imunisasi Difteri
Setelah kita mengalami imunisasi, kita memang akan mendapatkan reaksi ringan. Misalnya seperti rasa nyeri di tempat suntikan dan demam ringan. Jangan khawatir, ya, teman-teman, karena ini adalah hal yang biasa.
Baca juga : Apa Itu Penyakit Difteri?
Di dalam kegiatan imunisasi, kita biasanya akan mendapatkan vaksin. Vaksin difteri adalah vaksin yang dapat mencegah penyakit difteri dan tersedia dalam berbagai kombinasi, di antaranya :
- Vaksin DPT-HB-Hib
- Vaksin DT
- Vaksin Td
- Dan lainnya
Apakah Vaksin Ini Aman?