Saat itu Peter Gyllius sedang meneliti bangunan-bangunan kuno di Istanbul.
Ia mengetahui bahwa ada warga kota yang mendapat air hanya dengan menurunkan ember di ruang bawah tanah mereka. Kadang-kadang mereka mendapatkan ikan.
Baca juga: Miniaturk, Taman Mininya Turki
Peter Gyllius lalu melakukan penyelidikan dan mendapati sebuah kolam besar. Sayang tempat tersebut telah menjadi tempat pembuangan sampah yang penuh dengan lumpur.
Tempat Wisata Sejarah
Pada 1980-an, barulah pemerintah Turki berupaya membersihkan tempat penampungan air itu dan merenovasinya.
Lampu-lampu temaram dipasang di tiang-tiang.
Jembatan kayu dibangun di sekeling kolam, sehingga wisatawan dapat menyusuri kolam sambil melihat ikan-ikan berenang.
Di salah satu sisi kolam ada restoran. Di tempat itu sering diselenggarakan konser musik klasik.
Basilica Cistern yang letaknya dekat tempata wisata terkenal, yaitu Topkapi Palace, Hagia Sophia, dan Blue Mosque, kini menjadi salah satu objek wisata sejarah di Istanbul.
Orang Turki menyebutnya Yerebatan Sarayi, yang artinya istana yang terendam.
Foto: Creative Commons