Mengantar Puzu Si Binatang Jahat dengan Ritual Adat

By Cirana Merisa, Senin, 18 Desember 2017 | 07:15 WIB
Tetua adat suku Kengge dan pemilik lahan setelah melakukan ritual adat. (Cirana Merisa)

Bobo.id Ritual adat biasanya berhubungan dengan kekuatan gaib untuk memuja dewa-dewi ataupun roh nenek moyang. Nah, ritual seperti ini juga ada yang dilakukan oleh suku Kengge di Flores.

Puzu, Si Binatang Jahat

Suku Kengge percaya bahwa ada binatang jahat yang selalu merusak padi dan lahan pertanian warga. Binatang yang disebut Puzu itu tidak bisa diusir dengan pembasmi hama.

Karena itulah mereka melakukan ritual adat agar Puzu pergi.

Puzu sendiri sebenarnya merupakan belalang.

Hewan ini dipercaya datang bergerombol dari laut dan merusak batang padi, jagung, dan tumbuhan lainnya.

Puzu memiliki tuannya yang tinggal di laut, yaitu Mori Tana dan Naga Tana.

Baca juga: Upacara Potong Gigi Adat Bali

Rumah Adat Mbaru Meze

Ritual adat ini dilakukan untuk “mengantar” Puzu kembali ke Mori Tana dan Naga Tana di lautan.

Sejak matahari terbit, warga berkumpul di Mbaru Meze, rumah adat suku Kengge. Para laki-laki mempersiapkan diri untuk melakukan ritual adat.

Sementara para perempuan tidak diizinkan untuk mengikuti ritual adat.

Jadi para perempuan mempersiapkan makanan adat untuk tetua adat dan pemilik lahan untuk mereka makan saat selesai melakukan ritual adat dan pulang kembali ke Mbaru Meze.