Ada deretan tanaman bunga di sepanjang bawah jendela ruang kerja. Bunga-bunga itu telah diinjak-injak. Tampak ada jejak kaki di tanah basah di sekitar situ. Jejak kaki besar dan panjang. Nampaknya jejak kaki laki-laki. Holmes memeriksanya dengan teliti.
Wajah inspektur tampak kagum melihat hasil kerja Holmes yang teliti.
“Pak Cubbit dan bu Cubbit tidak mungkin bertengkar. Aku setuju dengan pendapat para pembantunya. Ada orang lain yang memukul Pak Cubbit,” kata Holmes.
"Siapa kira-kira pelakunya?" tanya inspektur.
"Ada beberapa hal yang belum bisa saya jelaskan pada Anda, Pak Inspektur. Akan saya selidiki dulu sendiri sampai jelas. Nanti akan saya jelaskan semuanya pada Anda.”
"Baiklah, Pak Holmes. Yang penting, kita bisa menangkap pelaku kejahatan ini.”
"Saya tidak bermaksud membuat misteri. Tetapi keadaan saat ini sangat rumit. Semua potongan puzzle peristiwa ini ada di tangan saya. Saya harap, kita tetap bisa merangkainya, sekalipun Pak Cubbit masih koma, dan Bu Cubbit masih terguncang jiwanya. Pertama-tama, saya ingin tahu, apakah ada penginapan di daerah ini yang bernama 'Elrige'?"
Holmes bertanya pada semua pelayan di rumah itu. Namun, tak satupun dari mereka yang pernah mendengar nama Elrige. Untungnya, seorang penjaga kandang kuda bernama Jim, tahu tentang sebuah peternakan bernama Elrige. Jauhnya beberapa mil di daerah East Ruston.
"Apakah lokasi peternakan itu terpencil?" tanya Holmes.
"Sangat terpencil, Pak," kata Jim.
"Apakah mungkin, warga di sana belum tahu kejadian di rumah ini?”
"Pasti belum tahu, Pak. Tempat itu jauh dari segala arah," kata Jim lagi.