Holmes berpikir sejenak, kemudian tersenyum kecil.
"Jim, segera siapkan kuda. Nanti, tolong antarkan surat ke peternakan Elrige itu,” kata Holmes.
Ia lalu mengambil dari sakunya beberapa lembar kertas bergambar orang-orang. Dengan gambar-gambar itu di depannya, Sherlock mulai menulis di meja kerja.
Beberapa saat kemudian, Holmes menyerahkan surat yang dibuatnya kepada Jim.
“Berikan surat ini ke tangan orang yang dituju. Dan ingat, jangan menjawab pertanyaan apapun yang ditanyakan padamu,” pesan Holmes.
Watson melihat amplop surat itu. Tulisan Holmes tampak tidak beraturan, tidak rapi seperti biasanya. Di amplop itu tertulis; Bpk. Abe Slaney, Pertanian Elriges, East Ruston, Norfolk.
Sherlock bicara pada Inspektur Martin, "Pak Inspektur, sebaiknya Anda segera meminta tambahan beberapa anak buah. Karena jika perhitungan saya benar, Anda mungkin akan menangkap seorang tahanan yang berbahaya dan membawanya ke penjara.
Dan Watson, kalau ada kereta sore ini, kita sebaiknya berangkat ke kota. Karena ada analisa kimia penting yang harus saya selesaikan. Dengan begitu, penyelidikan ini bisa segera selesai.”
Setelah Jim pergi, Sherlock Holmes memberi perintah kepada seluruh pelayan di rumah itu. Jika ada orang yang datang untuk bertemu Bu Cubbit, maka orang itu harus segera diantar ke ruang tamu. Para pelayan tidak boleh bercerita apapun tentang keadaan Bu Cubbit. Sherlock memberi perintah itu dengan sungguh-sungguh.
Sherlock lalu melangkah ke ruang tamu sambil berkata, “Sekarang, kita hanya bisa menunggu…”
Kini, tinggal Sherlock, Watson, dan Inspektur Martin di ruangan itu. Dokter telah pergi membawa kedua pasiennya.
"Saya pikir, saya bisa mengisi waktu satu jam ini dengan cara yang menarik,” kata Holmes. Ia menarik kursinya ke dekat meja. Lalu menggelar di depannya kertas-kertas bergambar orang-orang menari.