Misteri Sandi Menari (Bag. 10)

By Vanda Parengkuan, Sabtu, 24 Februari 2018 | 13:00 WIB
Misteri Sandi Menari (Bag. 10) (Vanda Parengkuan)

Abe Slaney lalu bercerita...

Ia adalah anggota gang Joint yang terdiri dari 7 orang. Pemimpinnya adalah si Patrick Tua, ayah angkat Elsie. Abe sudah mengenal Elsie sejak kecil. Bahkan sudah menganggap Elsie sebagai adik sendiri.

Patrick Tua sangat kejam namun pintar. Dialah yang menciptakan sandi orang menari. Sandi itu biasa dipakai anggota gang Joint saat menulis pesan rencana jahat mereka.

Patrick Tua memaksa Elsie melakukan kejahatan dan kekerasan seperti anggota gang Joint lainnya. Namun Elsie tidak sanggup. Elsie punya sedikit uang hasil dari kerja kerasnya yang halal. Ia meninggalkan semua uangnya itu untuk gang Joint, lalu melarikan diri menuju London.

Menurut Abe, ia tak rela Elsie keluar dari gang Joint. Ia bertekad untuk mencari dan membawa Elsie kembali. Abe akhirnya berhasil menemukan jejak Elsie. Namun Elsie telah menikah dengan Hilton Cubbit. Abe lalu mengirim surat untuk Elsie, tetapi Elsie tidak membalasnya.

Akhirnya Abe datang ke Norfolk. Ia menuliskan pesan  dengan sandi orang menari di halaman rumah Hilton Cubbit. Menurut Abe, pesan itu pasti terbaca oleh Elsie.

“Saya sudah tinggal satu bulan di pertanian Eldrige. Saya menyewa kamar di ruang bawah, dan bisa keluar masuk setiap malam tanpa ada yang melihat. Saya terus membujuk Elsie untuk keluar dari rumah. Saya tahu dia sudah membaca pesan saya, karena dia menuliskan balasannya di bawah pesan saya. Tapi dia tidak mau bertemu saya. Saya marah sehingga mulai mengancam Elsie,” cerita Abe dengan nada menyesal.

Abe Slaney melanjutkan kisahnya. Ia akhirnya menerima surat dari Elsie. Namun surat itu berisi pesan Elsie yang meminta Abe untuk pergi. Kata Elsie, ia akan sangat sedih kalau suaminya sampai tahu ia berasal dari keluarga gang Joint. Elsie berjanji, ia akan masuk ke ruang kerja suaminya pada pukul 3 pagi, saat suaminya tidur. Elsie juga berpesan, jika Abe berjanji untuk tidak mengganggunya lagi, maka Elsie mau bicara dengan Abe lewat jendela.

Elsie menepati janjinya. Ia masuk ke ruang kerja suaminya dan membawa sejumlah uang. Ia berbicara dengan Abe lewat jendela. Elsie memberikan uang itu pada Abe dan menyuruh Abe pergi.

“Saya menjadi marah dan menarik tangannya untuk keluar lewat jendela,” cerita Abe.

Akan tetapi, Elsie bertahan sampai pegangan tangan Abe akhirnya terlepas. Elsie pun terjatuh ke lantai. Pada saat itulah Pak Cubbit datang dengan memegang tongkat kriket.

Pak Cubbit berusaha memukul Abe dengan tongkat kriket. Namun Abe menangkis dan berhasil merebut pemukul itu. Dengan gerak cepat, Abe memukul balik Pak Cubbit, sehingga suami Elsie itu pun terjengkang ke belakang. Ia jatuh dan tidak bergerak lagi. Elsie berteriak keras histeris. Abe langsung lari karena takut pembantu berdatangan.