Bobo.id – Saat bebergian, kita pasti membutuhkan petunjuk arah seperti GPS (Global Positioning System). Namun, orang Polynesia di Hawaii, orang Bedouin di Arab, dan orang Eskimo di Kutub Utara punya penunjuk arah yang lebih unik dan keren. Namanya bintang.
Bintang Ikan Pari di Langit Selatan
Samudra Pasifik adalah samudra terluas di Bumi. Luasnya hampir sama dengan luas sepertiga Bumi. Untuk menjelajahi samudra ini, diperlukan waktu empat bulan.
Jika tersesat, kita bisa kelaparan dan meninggal di samudra ini. Bagi orang Polynesia, berlayar di Samudra Pasifik bukan hal yang menakutkan. Mereka punya dua cara supaya tidak tersesat.
Baca Juga: Penyebar Awan dan Bangsa Bintang
Pertama, mereka akan melihat arah burung terbang di siang hari. Menurut mereka, burung pasti akan terbang menuju daratan.
Kedua, mereka akan melihat bintang ikan pari di malam hari. Bintang ikan pari disebut rasi bintang Crux atau rasi bintang Salib Selatan. Bintang ini menunjukkan arah selatan.
Bintang Beruang di Langit Utara
Padang pasir merupakan tempat yang luas dan gersang. Saking luasnya, banyak orang yang tersesat dan mengalami dehidrasi.
Namun, padang pasir bukan masalah besar bagi suku Bedouin di Arab. Bagi mereka, padang pasir adalah tempat berkelana sambil mengembala kambing atau unta.
Supaya tidak tersesat, mereka punya dua petunjuk arah yang unik.
Baca Juga: Bagaimana Bintang Terbentuk?
Di saat siang, suku Bedouin akan menggunakan Matahari sebagai penunjuk arah. Matahari terbit menandakan arah timur, sedangkan matahari terbenam menandakan arah barat.
Di malam hari, suku Bedouin akan menggunakan bintang beruang atau Ursa Mayor sebagai penunjuk arah. Bintang ini menunjukkan arah utara.