Bintang-bintang Penunjuk Arah

By willa widiana, Jumat, 22 Desember 2017 | 07:45 WIB
Bintang-Bintang Petunjuk Arah (willa widiana)

Bobo.id – Saat bebergian, kita pasti membutuhkan petunjuk arah seperti GPS (Global Positioning System). Namun, orang Polynesia di Hawaii, orang Bedouin di Arab, dan orang Eskimo di Kutub Utara punya penunjuk arah yang lebih unik dan keren. Namanya bintang.

Bintang Ikan Pari di Langit Selatan

Samudra Pasifik adalah samudra terluas di Bumi. Luasnya hampir sama dengan luas sepertiga Bumi. Untuk menjelajahi samudra ini, diperlukan waktu empat bulan.

Jika tersesat, kita bisa kelaparan dan meninggal di samudra ini. Bagi orang Polynesia, berlayar di Samudra Pasifik bukan hal yang menakutkan. Mereka punya dua cara supaya tidak tersesat.

Baca Juga: Penyebar Awan dan Bangsa Bintang

Pertama, mereka akan melihat arah burung terbang di siang hari. Menurut mereka, burung pasti akan terbang menuju daratan.

Kedua, mereka akan melihat bintang ikan pari di malam hari. Bintang ikan pari disebut rasi bintang Crux atau rasi bintang Salib Selatan. Bintang ini menunjukkan arah selatan.

Bintang Beruang di Langit Utara

Padang pasir merupakan tempat yang luas dan gersang. Saking luasnya, banyak orang yang tersesat dan mengalami dehidrasi.

Namun, padang pasir bukan masalah besar bagi suku Bedouin di Arab. Bagi mereka, padang pasir adalah tempat berkelana sambil mengembala kambing atau unta.

Supaya tidak tersesat, mereka punya dua petunjuk arah yang unik.

Baca Juga: Bagaimana Bintang Terbentuk?

Di saat siang, suku Bedouin akan menggunakan Matahari sebagai penunjuk arah. Matahari terbit menandakan arah timur, sedangkan matahari terbenam menandakan arah barat.

Di malam hari, suku Bedouin akan menggunakan bintang beruang atau Ursa Mayor sebagai penunjuk arah. Bintang ini menunjukkan arah utara.

Bintang Serigala di Langit Kutub Utara

Kutub Utara itu sangat luas. Kutub Utara selalu terang di musim panas, karena matahari tidak pernah terbenam. Kutub Utara berubah menjadi gelap selama musim dingin, karena matahari tidak terbit.

Meski membingungkan, orang Eskimo tetap tinggal di sana. Selama musim dingin, mereka mendapatkan cahaya dari Bulan.

Baca Juga: Warna-warni Bintang di Ruang Angkasa

Saat bepergian, orang Eskimo mengandalkan bintang Sirius sebagai penunjuk arah. Tak hanya itu, mereka juga mengandalkan Inuksuk (tumpukan batu yang dibuat oleh nenek moyang mereka).

Tumpukan batu ini berfungsi sebagai penanda tempat-tempat berbahaya. Dengan dua hal itu, orang Eskimo bisa bepergian tanpa harus tersesat ke tempat yang berbahaya.

Bagaimana Teman-teman? Alat penunjuk arah milik tiga suku itu keren, kan?

Teks: Rna/Willa, Ilustrasi: Ode