Setelah lewat perbatasan Jakarta, barulah kereta rahasia itu melaju dengan kecepatan 90 kilometer per jam sampai Yogyakarta.
Sukarela Melindungi
Nah, upaya penyelamatan diri para petinggi negara itu juga berkat perjuangan orang-orang yang sukarela melindungi dan mengawal Presiden sebagai kepala negara.
Saat itu, mereka belum dinamakan paspampres. Mereka itulah para polisi yang masih muda yang berasal dari organisasi Tokubetsu Keisatsutai (pasukan polisi istimewa).
Mereka merasa ada tanggung jawab untuk keselamatan peminpin negara.
Setelah ibukota berada di Yogyakarta, barulah diatur organisasi pengawalan yang awalnya disebut Pasukan Pengawalan Istana Presiden (PPIP).
Istilah paspampres sendiri baru ada pada era Orde Baru saat Pak Soeharto menjadi presiden.
Wah, sepertinya seru ya mengawal presiden! Ayo, siapa yang bercita-cita menjadi paspampres?
Sumber: Kompas.com