Dari Apotheek Chung Hwa menjadi Pantjoran Tea House

By Putri Puspita, Selasa, 9 Januari 2018 | 06:05 WIB
Pantjoran Tea House | Putri Puspita (Putri Puspita)

Bobo.id - Jika melewati kawasan sekitar Glodok, bangunan ini memang akan mengundang perhatian karena bentuknya yang klasik. Namanya, Pantjoran Tea House, tempat para pecinta teh bisa menikmati teh dari berbagai belahan dunia.

Ternyata, gedung ini punya cerita sejarahnya, lo.

Apotheek Chung Hwa

Sebelum menjadi tea house, gedung ini adalah sebuah apotek yang terkenal pada zaman dahulu, yaitu Apotheek Chung Hwa.

Bisa dibilang, sejak dahulu, bangunan ini sudah mengundang perhatian setiap orang yang datang ke kawasan Glodok.

Kapiten Gan Djie

Ide perubahan apotek menjadi tea house ini sebenarnya berasal dari kisah kapiten Gan Djie, orang yang diminta Belanda untuk memimpin kawasan Glodok.

Nah, pada masa penjajahan Belanda itu, kapiten Gan Djie dan istrinya punya kebiasaan unik.

Mereka menaruh 8 teko teh di depan kantornya untuk para masyarakat yang lewat. Akhirnya, kebiasaan ini pun menjadi terkenal.

Baca juga: Jelajah Bersejarah di Kawasan Glodok

Pemugaran

Dari cerita Kapiten Gan Djie, bangunan Apotek Chung Hwa dipugar hingga menjadi Pantjoran Tea House yang kita lihat saat ini.

Sebenarnya ada sekitar 20% dari gedung dahulu yang dipertahankan sampai sekarang.