Penduduk asli Amerika belum pernah bertemu dengan bakteri ini. Jadi, tubuh mereka tidak tahu bagaimana cara melawan bakter ini.
Akhirnya, banyak penduduk asli Amerika yang terkena penyakit cocoliztli dan meninggal dunia.
Berbeda dengan penduduk asli Amerika, tubuh orang Eropa sedikit kebal dengan bakteri ini.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Suku Aztec, Maya, dan Inca
Satu Abad
Pada tahun 1519, orang Eropa (Spanyol) datang ke Meksiko (daerah tempat tinggal suku Aztec).
Saat itu, jumlah penduduk suku Aztec mencapai 25 juta orang. Satu abad kemudian, jumlah penduduk suku Aztec hanya tinggal 1 juta orang.
Menurut perkiraan peneliti, ada banyak hal yang membuat suku Aztec berkurang dengan cepat. Salah satunya adalah penyakit cocoliztli ini.
Itulah sedikit kisah tentang cocoliztli, penyakit yang membuat suku Aztec menghilang.
Sumber: sciencealert.com, Foto: Creative Commons