Gara-Gara Pemilihan Raja Burung

By Sylvana Toemon, Selasa, 10 April 2018 | 08:00 WIB
Gara-gara pemilihan raja burung (Sylvana Toemon)

“Iya, aku juga,” kata Burung Beo.

“Aku juga, ah,” seru burung-burung lain bersahutan.

Satu epr satu burung-burung itu kembali ke Bumi. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Burung Kolibri yang masih beristirahat.

“Mengapa kalian pulang?” tanya Burung Kolibri.

“Kami lelah sekali. Kami mau kembali ke Bumi saja,” sahut mereka serempak.

Burung Kolibri menunggu beberapa saat. Tak lama kemudian, ia menyusul teman-temannya kembali ke Bumi.

“Kawan-kawan, inilah awanyang diusulkan oleh Burung Parkit. Nah, mulai sekarang akulah yang menjadi raja segala burung,” kata Burung Kolibri dengan sombong.

Burung-burung yang lain mengamati benda itu.

“Ah, tak mungkin. Itu pasti bukana wan. Mana mungkin ia mampu sampai ke awan,” ujar mreka tak percaya.

“Pasti dia bohong!” sahut Burung Merpati tak percaya.

“Lo. Ini, kan, kapas!” seru Burung Pipit yang sarangnya berada di dekat pohon kapas.

“Penipu! Hush! Hus,” usir burung-burung itu.