Bobo.id – Batu-batu ini bukan kelereng yang disentil jari langsung menggelinding. Batu-batu ini, tanpa disentil jari pun, sudah bergerak sendiri. Kok bisa, ya?
Batu-batu ini terkenal disebut sailing stones.
Namun, ada juga yang menyebutnya moving rock, sliding rock, hingga gliding stone.
Meski punya banyak nama, artinya tetap sama kok, yakni batu bergerak.
BACA JUGA: Fungsi Kerikil di Rel Kereta
Bergerak ke Berbagai Arah
Batu berbagai ukuran ini bisa bergerak ke berbagai arah, lo!
Ada yang bergerak membentuk garis lurus, zig-zag, dan setengah lingkaran.
Menurut perkiraan, batu ini bergerak satu kali setiap 2-3 tahun.
Namun, berapa cepat batu ini bisa bergerak? Hal itu masih belum diketahui.
BACA JUGA: Stonehenge, Situs Batu Besar yang Melingkar
Jejak Tanah
Saat bergerak, batu ini meninggalkan jejak di tanah yang dilaluinya.
Jejak tanah inilah yang membuat orang tahu kalau batu di tempat ini bisa bergerak.
Jejak tanah yang ditinggalkan batu ini rata-rata punya ketebalan 2,5 cm.
O iya, jejak tahan ini bisa bertahan selama 3 – 4 tahun, lo!
BACA JUGA: Petra, Negeri Batu yang Bersejarah
Racetrack Playa
Batu bergerak ini terjadi di Racetrack Playa, Death Valley, Amerika Serikat.
Racetrack Playa adalah danau kering sementara.
Saat musim kering, permukaannya kering, keras, dan kasar.
Namun, di musim hujan, permukaannya berubah jadi basah dan lembek.
BACA JUGA: Batu-Batu Indah di Toboali
Fenomena batu bergerak ini pertama kali ditemukan tahun 1948.
Pada tahun 1968, ilmuwan mulai meneliti batu bergerak di tempat ini.
Namun, ilmuwan masih belum tahu apa yang membuat batu itu bergerak.
Karena belum diketahui, ada beberapa orang yang mengatakan, bahwa batu itu digerakkan oleh alien.
Kalau menurut Teman-teman, apa yang membuat batu di tempat itu bergerak?
Teks: Lita/Willa, Foto: Creative Commons